kami suatu keluarga besar di sebuah sma ternama di balikpapan yaitu sman 5 balikpapan yang cinta damai,rajin mengkhayal dan pandai pura-pura gila. prinsip keluarga kami "SANTAI ZA"
Selasa, 27 April 2010
hansip:duel catur
jaga pos sendirian hanya ditemani senter dan pentungan.pindah dari satu pos ke pos lainnya.berjalan menyusuri gelapnya malam hanya untuk menjaga keamanan kampung.
berjalan sendiri.harus tetap waspada.menyorot lampu senter kesana kemari.disorotnya lampu senter ke arah bangunan sederhana yang cukup familiar.
yak.. sang hansip berhenti di bangunan itu.mematikan senternya,menaruh pentungannya.sedikit meregangkan otot-ototnya,memutar badannya ke kanan ke kiri.meluruskan kakinya,
dan hansip pun battle catur dengan tukang ojek.
baru beberapa langkah bidak catur di jalankan datanglah seseorang dengan perut gendut,sebut saja namanya jin.
ternyata jin hanya ingin melihat kehebatan hansip dalam battle catur vs tukang ojek.
melihat permainan hansip yang defensif dan mengandalkan counter attack,jin pun mulai mengantuk. di tambah dengan angin malam yang sepoi-sepoi semakin membuat jin mengantuk.
akhirnya jin pun tertidur di pangkalan ojek itu. jin tidur dengan style amburadul,ditambah suara ngoroknya.membuat konsentrasi hansip terganggu.hansip mulai sedikit emosi.
dengan konsentrasi penuh hansip sepertinya akan memenangkan duel itu,namun tragedi datang...
jin yang tidur amburadul menendang papan catur.terhamburlah papan catur tersebut. hansip emosi tingkat tinggi. di ambilnya pentungan kramatnya dengan cepat.
dengan cepat pula dipukulkannya pentungan ke kepala jin dengan telak dan sekuat tenaga. bisa tertebak,BENJOL.
jin pun siup dan di masukkan ke dalam botol dan di buang ke sungai.
to be continued...
bagaimanakah nasib tukang ojek yang battle catur sama hansip? apakah ia jg terkena imbas dari pebuatan jin? bagaiman jg nasib jin dalam botol? dan bagaimana jg nasib penulis note ini jika sang hansip tau?
temukan jawabannya hanya di "hansip:duel catur 2"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar